Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2012

Kelembaban Udara

Lingkungan hutan tropis juga dicirikan dengan kelembaban udara yang tinggi. Dalam beberapa kasus, kelembaban udara dapat mencapai titik embun , yaitu kandungan air mencapai jenuh diudara. Di Indonesia kelembaban udara relatif rata-rata 80%. Kelembaban tertinggi misalnya terjadi di hutan hujan tropis yang terletak didataran tinggi. Pegunungan diperbatasan antara Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara , di punggung gunung perbatasan antara Sulawesi Tengah , dan Sulawesi Tenggara sering tercatat angka kelembaban relatif 100% terutama terjadi pada suhu udara mencapai minimum dipagi hari.

Sirkulasi Angin

Melanjutkan pembahasan di artikel terdahulu tentang iklim, dimana pengaruh iklim sangat besar sekali dalam pembentukan dan penyebaran vegetasi diatas permukaan bumi. Kali ini kita akan meneruskan pembahasan tentang Komponen-komponen iklim untuk melengkapi materi yang sudah kita bahas sebelumnya yaitu curah hujan dan suhu udara. Materi yang akan kita bahas kali ini adalah sirkulasi angin. Hukum-hukum Newton tentang kesetimbangan, percepatan dan reaksi-reaksi menjadi dasar dalam pergerakan partikel. Hal tersebut juga berlaku didalam atmosfer yang mengandung banyak partikel. Partikel tersebut bergerak dengan adanya gabungan gaya-gaya yang sedang berinteraksi. Interaksi gaya tersebut menyebabkan ketidak seimbangan dalam atmosfer, karena itu masa udara akan bergerak agar keseimbangan tetap terjaga.  Pergerakan massa udara itulah yang disebut angin. Sirkulasi pergerakan massa udara karena adanya perbedaan suhu, pada akhirnya akan menyebabkan perbedaan tekanan. Dengan demikia

Suhu Udara

Radiasi matahari dikawasan tropis sangat intensif dibandingkan dengan daerah ugahari. Radiasi tersebut berhubungan dengan lintasan matahari. Minimal satu tahun sekali terjadi lintasan matahari di zenit atau tepat berada dititik kulminasi.  Pergerakan matahari terhadap bumi kearah Utara dan Selatan khatulistiwa berlangsung sepanjang tahun dengan sudut terjauh 23 0 27’. Sudut paling utara terjadi pada tanggal 21 Juni dan sudut terjauh selatan terjadi pada tanggal 22 Desember. Pada garis 0 derajat matahari 2 kali mencapai zenit masing-masing tanggal 21 Maret dan 22 September.

Aliran Permukaan, Evaporasi dan Infiltrasi

Pada artikel sebelumnya, yaitu tentang curah hujan sempat di singgung tentang aliran permukaan, evaporasi dan infiltrasi. Ketiga hal tersebut akan selalu terjadi didalam suatu siklus hidrologi. Secara sederhana, aliran permukaan, evaporasi dan infiltrasi di artikan sebagai proses mengalirnya bagian dari curah hujan diatas permukaan tanah, proses penguapan dan penyerapan air kedalam tanah. Pengertian aliran permukaan, evaporasi dan infiltrasi adalah sebagai berikut : Aliran Permukaan Aliran permukaan merupakan bagian dari curah hujan yang mengalir diatas permukaan tanah menuju sungai, danau dan lautan (Asdak, 1995) . Menurut Arsyad (2010) , aliran permukaan adalah air yang mengalir diatas permukaan tanah dan mengangkut bagian-bagian tanah. Aliran permukaan terjadi apabila intensitas hujan melebihi kapasitas infiltrasi tanah, dalam hal ini tanah telah jenuh air. Sifat aliran permukaan seperti jumlah atau volume, laju atau kecepatan, dan gejolak aliran permukaan menentukan k

Curah Hujan

Curah hujan dinyatakan sebagai tinggi air hujan yang jatuh ke permukaan tanah sebelum mengalami aliran permukaan, evaporasi, dan infiltrasi kedalam tanah. Curah hujan merupaka ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1 mm, artinya dalam luasan 1 meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi 1 mm atau tertampung air sebanyak 1 liter. Curah hujan kumulatif merupakan jumlah hujan yang terkumpul dalam rentang waktu kumulatif tersebut. Dalam periode musim, rentang waktunya adalah rata-rata panjang musim pada masing-masing daerah perkiraan musim.

Iklim

iklim merupakan salah satu faktor penting dalam pembentukan dan penyebaran vegetasi diatas permukaan bumi. Variasi iklim yang terbentuk di bumi, berperan dalam variasi vegetasi yang tumbuh di dalamnya.  Akhirnya variasi vegetasi di bumi akan berpengaruh dalam pembentukan tipe hutan di berbagai belahan bumi. Pakar geografi tumbuhan yang membuat penggolongan hutan tropis berdasarkan iklim selalu memperhitungkan curah hujan, suhu dan kelembaban udara sebagai pertimbangan utama.

Penyebaran Hutan Tropis

Hutan dapat tumbuh berdampingan atau terpisah dari tipe vegetasi lain menurut sebaran daratan. Pertemuan hutan dengan tipe vegetasi lain ditandai dengan pembentukan mintakat peralihan. Kehadiran mintakat peralihan dan sebaran daratan dipermukaan bumi dapat digunakan sebagai batas penyebaran hutan.  Suatu batas tegas melalui garis bujur atau garis lintang tidaklah dapat ditentukan secara tepat dalam penyebaran hutan dunia.  Namun demikian, secara teori dengan tingkat ketelitian yang rendah, dapat disebutkan angka garis lintang 66.5 0 LU sebagai Sabuk Kutub Utara dan 66.5 0 LS sebagai Sabuk Kutub Selatan.  Diantara dua garis itulah tumbuh hutan dunia.

Kelompok Tumbuhan

Berbicara tentang hutan, berarti berbicara tentang suatu lingkungan yang terutama didominasi oleh tumbuhan. Bermacam-macam tumbuhan tumbuh membentuk suatu vegetasi dengan karakteristik tertentu. Secara alami vegetasi tersebut membentuk kelompok-kelompok tertentu yang dapat diklasifikasi sehingga dapat ditentukan tipe dari vegetasi itu sendiri. Kelompok-kelompok tumbuhan didalam suatu vegetasi hutan diantaranya :

Struktur Hutan

Struktur hutan tropis adalah cara pengaturan atau pengorganisasian tumbuhan dalam hutan tropis. Pengaturan hutan tersebut dapat dilihat berdasarkan stratifikasi vertikal atau pengelompokan Synusia . Stratifikasi vertikal menggambarkan tingkatan tajuk dari pohon tertinggi hingga tumbuhan bawah yang ada dilantai hutan , sedangkan pengelompokan synusia adalah pengelompokan tumbuhan berdasarkan relung ekologi, peran atau bentuk hidupnya.   Pengelompokan synusia yang sederhana misalnya pohon, semak, liana, epifit dan parasit. Pohon dan semak tergolong kedalam kelompok tumbuhan yang secara mekanik bebas, karena kelompok tersebut tidak tergantung tumbuhan lain untuk mencapai sinar matahari atau menggunakan pohon lain sebagai penopang tumbuhnya. Liana, epifit dan parasit sangat tergantung pada tumbuhan lain baik sebagai penopang untuk mendapatkan sinar matahari atau bahan makanan ( hara ).

Definisi Hutan

Disadari atau tidak, kegiatan utama APRAK adalah kegiatan dialam bebas dengan hikingnya. Kegiatan hiking yang dilakukan APRAK tidak hanya sekedar berolah raga, tapi juga rekreasi dan terlebih lagi diharapkan APRAK mampu mengapresiasi alam sekitar sesuai dengan nama APRAK itu sendiri yaitu Apresiasi Alam dan Kreatifitas. Dalah hal apresiasi, mungkin APRAK belum bisa berbuat banyak, dan dengan alam bebas (hutan) APRAK baru hanya sekedar bisa menikmatinya. Langkah awal APRAK dalam menumbuhkan apresiasi terhadap alam adalah dengan berusaha menggali pengetahuan , mempelajari materi-materi tentang alam terutama hutan, seperti yang akan APRAK bagikan dalam tulisan kali ini. Pengetahuan tentang hutan sangat penting karena dengan pengetahuan tersebut kita mampu memahami latar belakang terbentuknya hutan, apa saja yang ada didalamnya dan bagaimana fungsi hutan terhadap kehidupan di bumi.