Secara bahasa, montaineering berarti pendakian gunung/ mendaki gunung. Mendaki berarti melakukan suatu kegiatan yang dimulai dari titik terendah menuju titik tertinggi, dalam hal ini objeknya sudah tentu gunung.
Menurut wikipedia, gunung adalah sebuah bentuk tanah yang menonjol diatas wilayah sekitarnya. Sebuah gunung biasanya terbentuk dari gerakan tektonik lempeng, gerakan orogenik atau gerakan epeirogenik. Pegunungan merupakan kumpulan atau barisan gunung.
Berdasarkan definisi diatas, berarti ada dua buah titik yang menentukan suatu permukaan tanah layak di sebut sebagai gunung yaitu titik terendah dimana titik tersebut adalah titik dengan ketinggian yang sama dengan wilayah sekitarnya. Yang kedua adalah titik tertinggi yaitu titik yang memiliki ketinggian jauh diatas ketinggian wilayah sekitarnya. Karena pengaruh gravitasi, terbentuklah sudut kemiringan tertentu dari titik terendah menuju titik tertingginya (puncak).
Sudut kemiringan yang terbentuk menuju puncak sangat bervariasi, sehingga dalam mountaineering terdapat tiga jenis pendakian,yaitu :
1. Hill walking.
Merupakan perjalanan pendakian bukit-bukit yang landai. Dalam pendakian ini peralatan tambahan/ alat bantu belum begitu diperlukan, perjalanan cukup digunakan hanya menggunakan dua kaki.
Berdasarkan pengalaman pendakian yang sudah dilakukan oleh APRAK, jalur pendakian yang bisa di lalui denga teknik ini antara lain jalur Jaya Giri-Tangkuban Parahu. Sudut kemiringan jalur ini berkisar antara 20 s/d 45 derajat.
2. Scrambling
Merupakan pendakian pada tebing yang tidak terlalu terjal. Biasanya tebing dengan kemiringan lebih dari 45 derajat, keseimbangan tubuh dalam pendakian dengan hanya menggunakan kedua kaki sudah sulit untuk dipertahankan. Disini bantuan tangan sudah mulai diperlukan untuk mempertahankan posisi tubuh agar tetap seimbang. Contoh jalur pendakiannya adalah jalur pendakian gunung Manglayang via Barubeureum.
3. Climbing
Merupakan pendakian tebing batu yang terjal. Dalam pendakian ini, mutlak diperlukan alat-alat bantu khusus untuk keamanan dan keselamatan para pendaki.
Dalam mountaineering, pengetahuan medan dan teknik pendakian mutlak diperlukan oleh setiap pendaki. Sehingga bisa tercipta pendakian yang sehat, dimana keamanan dan keselamatan para pendaki dapat dicapai dengan maksimal.
Dalam mountaineering, bukan hanya bagaimana kita dapat menuju puncak, akan tetapi bagaimana pengalaman akan membentuk kepribadian kita dalam mengapresiasi lingkungan alam sekitar.
Kami dari APRAK, salam apresiasi…
Comments
Post a Comment