Hiking dialam bebas ataupun mendaki gunung merupakan suatu kegiatan yang termasuk kedalam olahraga rekreasi. Walaupun masuk dalam kategori olah raga rekreasi, bukan berarti kegiatan ini tanpa resiko. Justru resiko yang mungkin di hadapi oleh seorang pendaki gunung adalah resiko-resiko yang berbahaya. Bahaya yang di timbulkan sebagian besar adalah bahaya-bahaya lingkungan alam liar.
Perencanaan yang matang perlu dilakukan untuk melakukan olah raga ini, dan perencanaan yang baik adalah perencanaan yang di lakukan sedini mungkin. Langkah awalnya dapat dilakukan dengan membuat agenda yang berisi rencana kegiatan selama di tujuan. Selain itu, perlu juga meluangkan waktu untuk mengurus perizinan dan surat jalan jika diperlukan. Perizinan disini tidak selalu harus perizinan resmi ke lembaga tertentu saja, akan tetapi termasuk juga perizinan nonformal misalnya izin orang tua, keluarga atau saudara. Mungkin perizinan nonformal tersebut terlihat sepele, akan tetapi justru disinilah penentuan awal kita dapat melakukan kegiatan atau tidak.
Secara umum langkah-langkah dalam membuat suatu perencanaan dalam kegiatan/ olah raga mendaki gunung adalah sbb :
A. Pemilihan Lokasi
Hal pertama yang harus dilakukan adalah memilih lokasi/ tempat untuk melakukan kegiatan. Pemilihan lokasi akan menentukan bagi persiapan-persiapan lainnya. Setelah lokasi di tentukan, kita dapat merencanakan tujuan dari kegiatan yang akan dilakukan. Tujuannnya beragam, misalnya tujuan utamanya mencapai puncak, hanya mengenal vegetasi atau dapat juga berburu foto alam bebas.
B. Pengumpulan data dan Studi Pustaka
Setelah lokasi ditentukan, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data dan studi pustaka. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara observasi langsung ke lokasi (survei) atau dapat juga melalui berbagai referensi misalnya bertanya kepada orang yang pernah melakukan kegiatan di lokasi, referensi buku ataupun melalui internet. Secara umum, hal-hal yang diperlukan dalam pengumpulan data dan studi pustaka antara lain :
- Peta. Peta dapat digunakan untuk memperkirakan lamanya perjalanan. Jika lama perjalanan dapat kita perkirakan, maka kita juga dapat memperkirakan persiapan logistik, peralatan dan keuangan.
- Keadaan daerah yang dituju, meliputi kebudayaan dan kebiasaan penduduk, keamanan daerah, kondisi iklim dan medan serta perizinan.
- Transportasi yang digunakan, jam keberangkatan dan harga tiket.
Persiapan fisik juga perlu dilakukan dengan matang karena kita tidak akan pernah tau secara pasti seberapa besar beban yang akan di terima tubuh selama melakukan kegiatan nantinya. Banyak hal
dialam bebas yang sulit untuk diprediksi, banyak juga tantangan yang harus di hadapi sehingga daya tahan tubuh yang baik mutlak sangat diperlukan.
Sebagai persiapan, latihan dapat difokuskan pada peningkatan stamina. Misalnya lari dengan metode HIIT (High Intensity Interval training) sebagai latihan cardio dapat dilakukan dalam upaya peningkatan stamina dn daya tahan.
D. Kenali bahaya setempat
Mengenali bahaya yang mungkin akan mengancam keselamatan kita juga di perlukan dalam membuat perencanaan kegiatan hiking ataupun mountainering. Bahaya dapat ditimbulkan dari manusia, kearifan lokal, medan, binatang ataupun makanan. Untuk itu kita perlu mengumpulkan data-data mengenai kebudayaan masyarakat setempat, kondisi medan atau jalur pendakian, binatang buas apa saja yang hidup dilokasi dan lain sebagainya.
E. Pemilihan Peralatan
Yang terakhir adalah memilih peralatan. Dalam pemilihan peralatan ada tiga ketentuan dasar yang harus dipenuhi yaitu performance, ketahanan dan berat.
Dengan terpenuhinya lima langkah tersebut diatas, maka diharapkan sebuah perencanaan sudah dibuat dengan matang dan kegiatan pun dapat dilaksanakan dengan lancar.
Comments
Post a Comment