Hutan dapat tumbuh berdampingan atau terpisah dari tipe vegetasi lain menurut sebaran daratan. Pertemuan hutan dengan tipe vegetasi lain ditandai dengan pembentukan mintakat peralihan. Kehadiran mintakat peralihan dan sebaran daratan dipermukaan bumi dapat digunakan sebagai batas penyebaran hutan.
Suatu batas tegas melalui garis bujur atau garis lintang tidaklah dapat ditentukan secara tepat dalam penyebaran hutan dunia.
Namun demikian, secara teori dengan tingkat ketelitian yang rendah, dapat disebutkan angka garis lintang 66.5 0 LU sebagai Sabuk Kutub Utara dan 66.5 0 LS sebagai Sabuk Kutub Selatan.
Diantara dua garis itulah tumbuh hutan dunia.
Hutan yang menempati belahan bumi paling utara adalah hutan boreal yang terletak antara 50 0 LU hingga 70 0 LU. Kawasan ini meliputi bagian utara Eropa, Asia dan Amerika Utara.
Kemudian disusul hutan Ugahari yang berada antara 50 0 LU hingga 23 0 27’ LU, misalnya dikawasan Laut Tengah, Amerika Serikat, Eropa Tengah dan Asia Timur. Selain itu hutan ugahari juga menempati sisi sebelah selatan Ekuator, yaitu diatas garis 23 0 27’ LS yang meliputi bagian selatan Amerika Selatan, Australia Selatan dan Selandia Baru.
Antara 23 0 27’ LU dan garis 23 0 27’ LS terbentang kawasan yang diduduki oleh hutan tropis. Angka tersebut merupakan angka teoritis berdasarkan lintasan semu matahari.
Sabuk yang membatasi kawasan tropis ini disebut sebagai garis balik kepiting (cancer) atau garis balik utara untuk garis 23 0 27’ LU, dan garis balik kambing gunung (Capricorn) atau garis balik selatan pada garis 23 0 27’ LS.
Penyebaran hutan tropis antara dua garis balik tersebut meliputi sebagian besar Amerika Latin, Afrika, Seluruh Asia Selatan, dan Asia Tenggara, serta Australia bagian utara.
Comments
Post a Comment