Salam Apresiasi,,
Apa
kabar teman-teman APRAK semua, semoga semua dalam keadaan baik ya…
Semoga juga teman-teman APRAK tidak bosan untuk terus berkunjung ke blog aprak ini.
Baiklah
teman-teman, kita akan melanjutkan materi sebelumnya yaitu tentang
Hutan tropis. Materi yang akan kita bahas kali ini adalah tentang “Hutan
Hujan Tropis”
Hutan hujan tropis adalah bioma berupa hutan yang selalu basah atau lembap, yang dapat ditemui di wilayah sekitar khatulistiwa atau terletak diantara garis . Curah hujan dikawasan hutan hujan tropis berkisar antara 2000 s/d 4000 mm setiap tahunnya. Suhu udaranya sekitar dan seragam, dengan kelembaban udara rata-rata sekitar 80% dan tumbuh didataran rendah hingga ketinggian 1200 mdpl.
Vegetasi yang tumbuh dan berkembang membentuk hutan hujan tropis memiliki karakteristik tersendiri dan memiliki manfaat atau fungsi tertentu sebagai berikut :
Perlindungan
Vegetasi tropis melindungi tanah dari energi yang merusak melalui presipitasi maupun angin. Selain itu presipitasi dan angin dapat menyebabkan terjadinya erosi tanah.
Vegetasi tropis, termasuk hutan tropis dapat melindungi dan menjaga kondisi yang diperlukan bagi kehidupan banyak spesies tumbuhan dan hewan, terutama spesies endemik didaerah itu.
Penutupan lahan oleh vegetasi rapat akan semakin memaksimumkan fungsi dan peran vegetasi bagi kehidupan organisme dalam lingkungan di sekelilingnya.
Sebagai fungsi perlindungan, hutan tropis secara umum mempunyai peranan yang sangat penting antara lain :
- Melindungi tanaman pertanian dari kekeringan, angin kencang dan radiasi berlebihan.
- Melindungi tata guna lahan dan tata air.
- Melindungi ganguan alamiah atau buatan, seperti suara bising, bau, asap dan pencemaran lainnya.
- Melindungi organisme sebagai habitat tempat hidup berbagai hewan.
Kehadiran vegetasi secara alamiah akan mengatur siklus materi, seperti siklus hara dan siklus biogeokimia lainnya. Siklus tersebut terjadi melalui proses penyerapan, penyimpanan, pengubahan dan pelepasan kembali kedalam sistem tanaman.
Selain itu vegetasi mampu menyerap beberapa polutan udara dan meredam kebisingan.
Vegetasi juga menyerap, menyimpan dan melepaskan air sebagai salah satu unsur utama kehidupan kedalam sistem lingkungan. Kehadiran vegetasi dapat juga mendinginkan suhu panas pada areal terbuka atau langsung mendapatkan sinar matahari.
Hal ini terjadi karena adanya proses penyerapan dan pengubahan energi radiasi panas tersebut. Peran vegetasi tersebut antara lain untuk :
- Memperbaiki atmosfer pemukiman dan daerah rekreasi
- Menurunkan suhu didaerah pemukiman
- Memperbaiki nilai estetis dan bentang alam.
Menghasilkan
Vegetasi tropis merupakan tempat penyimpan energi dalam bentuk yang langsung dapat digunakan melalui biomassa tumbuhan atau hewan. Hutan tropis merupakan sumberdaya yang dapat pulih kembali atau dapat diperbaharui.
Daerah ini merupakan penghasil komponen kimia penting, seperti karet, obat-obatan, minyak nabati, dan lain-lain hasil non kayu. Fungsi produksi hutan tropis antara lain :
- Menyediakan sumber bahan mentah bagi kebutuhan manusia baik berupa hasil kayu maupun nonkayu.
- Menyediakan lapangan kerja
- Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Komponen dasar hutan hujan tropis adalah pohon, dengan tinggi rata-rata sekitar 30 meter. Tajuk pepohonan mudah dikenali karena terdiri dari 3 stratifikasi, yaitu :
- Stratifikasi pepohonan sangat tinggi, terpencar yang tumbuh melebihi lapisan kanopi umumnya
- Stratifikasi kanopi yang menerus, tumbuh sekitar 30 meter tingginya
- Stratifikasi dasar yang tumbuh tidak menerus. Pepohonan tersebut tergabung dengan tumbuhan terna, perambat, epifit, pencekik, saprofit dan parasit. Waktu berbunga, berbuah dan luruhnya daun serta bergantinya daun sering berlangsung sepanjang tahun, dengan spesies yang berbeda-beda terlibat pada waktu yang berbeda-beda pula.
Hutan hujan tropis kaya akan spesies pohon, sangat tinggi keseragamannya dalam hal kenampakan luarnya (fisiognomi). Pepohonan tersebut cenderung berbatang lurus dan ramping, dengan percabangan kebanyakan dekat dengan puncaknya.
Pada bagian pangkal, batang beberapa spesies pohon tersebut mempunyai banir. Daunnya cenderung berukuran besar, berwarna hijau tua dengan tepi rata atau hampir rata. Pepohonan tersebut beragam dalam ukuran, rata-rata tinggi pohon mencapai 30 meter dan yang tertinggi mencapai 46 s/d 55 meter.
Pada bagian pangkal, batang beberapa spesies pohon tersebut mempunyai banir. Daunnya cenderung berukuran besar, berwarna hijau tua dengan tepi rata atau hampir rata. Pepohonan tersebut beragam dalam ukuran, rata-rata tinggi pohon mencapai 30 meter dan yang tertinggi mencapai 46 s/d 55 meter.
Karakteristik menonjol lainnya adalah melimpahnya dan suburnya berbagai tumbuhan merambat dan epifit. Tumbuhan merambat tersebut sebagian besar merupakan tumbuhan berkayu atau liana yang batangnya dapat mencapai ukuran paha orang dewasa, dan dapat sangat panjang, bergantung atau beruntai-untai pada pepohonan.
Terdapat banyak sekali spesies dan bentuk tumbuhan merambat. Di antara epifitnya didapatkan sejumlah besar anggrek dan tumbuhan lain serta sejumlah spesies paku (Pteridophyta).
Hutan hujan tropis tidak banyak mengandung spesies lumut kerak, ganggang, lumut daun dan lumut hati, jika dibandingkan dengan hutan didaerah iklim sedang.
Terdapat banyak sekali spesies dan bentuk tumbuhan merambat. Di antara epifitnya didapatkan sejumlah besar anggrek dan tumbuhan lain serta sejumlah spesies paku (Pteridophyta).
Hutan hujan tropis tidak banyak mengandung spesies lumut kerak, ganggang, lumut daun dan lumut hati, jika dibandingkan dengan hutan didaerah iklim sedang.
Sumber : BMP Ekologi Hutan Tropis
Comments
Post a Comment