Skip to main content

Sleeping Bag.

Satu hal yang harus di ingat dari sleeping bag adalah bahwa setengah dari waktu kita di alam bebas akan dihabiskan didalamnya. Sleeping bag merupakan kebutuhan vital bagi seorang pendaki gunung. Menghadapi udara Malam pegunungan yang dingin, sleeping bag adalah pelindung kita dari ancaman hypotermia.

Bagian-Bagian Sleeping Bag.

Sleping bag memiliki ukuran, berat, dan bahan yang berbeda-beda. Selain dari bahan down atau bulu angsa, bahan pelapis sleeping bag juga dapat berupa bahan sintetis, seperti polarguard 3D, primaloft, atau bisa juga dari bahan yang lebih murah, yaitu holofil.

Ada beberapa tipe sleeping bag yang biasa dipakai oleh pendaki, diantaranya :

Tipe Semirectangular.

Tipe semirectangular didesain agak menyempit di bagian kakinya. Desain ini bertujuan agar sleeping bag tipe ini memiliki kemampuan penambah kehangatan.

Tipe Mumi.

Desain tipe mumi dibuat mengikuti pola tubuh. Tipe ini dianggap paling efisien karena tidak begitu berat saat di bawa, tidak memakan tempat ketika dipacking, serta memiliki kemampuan penghangat yang baik.

Tipe Selimut. 

Sleeping bag tipe ini memiliki resleting yang melingkar setengah lingkaran sehingga bisa dibuka lebar dan bisa dipakai untuk dua orang seperti selimut. Bentuknya yang longgar, menyebabkan tipe ini memiliki kemampuan penghangat yang minim, sehinga tidak cocok dipakai di pegunungan yang dingin dan ekstrim. Akan tetapi untuk pegunungan di Indonesia yang rata-rata ketinggianya berada di 3000-an mdpl, sleeping bag tipe selimut masih layak digunakan.

Selanjutnya, dalam pemilihan sleeping bag, ada beberapa kunci penting yang harus diperhatikan, yaitu :

  • Pas. Jika terlalu sempit dan ketat akan terasa tidak nyaman. Terlalu longgar, membuat ruang terlalu dingin.
  • Penutup kepala dapat di sesuaikan (adjustable).
  • Bentuk foot box yang pas dengan kaki dan tidak terlalu sempit.
  • Resleting dua arah sebagai ventilasi.
  • Ada isolasi pelapis di belakang resleting (draught tube) untuk mencegah hilangnya kehangatan.
Demikianlah sedikit pemahaman tentang sleeping bag. Dengan pemahaman yang memadai tentang peralatan yang akan digunakan didalam kegiatan di alam bebas diharapkan dapat meminimalisir hal-hal yang tidak di inginkan terutama hal-hal yang bersifat teknis.

Dari berbagai sumber.

Comments

  1. bagaimana kah desain sleeping bag paling bagus untuk menghidari hyportemia ya?

    blog.tokopendaki.com

    ReplyDelete
  2. Berdasarkan pemaparan diatas, ada tiga tipe sleeping bag yang sering di gunakan oleh para pendaki. Menurut kami, desain-desain tersebut bagus selama penggunaanya cocok dengan kondisi dan medan yang akan di hadapi. Demikian penjelasannya, semoga dapat membantu.
    Terima kasih sudah mampir :)

    ReplyDelete
  3. Thanks for sharing, jika sedang mencari bahan kain untuk pembuatan jaket bomber yang berkualitas dengan harga murah.. Kunjungi toko kain online kami dan dapatkan penawaran menarik lainnya.. Regards : fitinline..

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Hutan Rawa dan Hutan Mangrove

  A. Hutan Rawa Pada umumnya hutan rawa ditemukan disekitar danau atau sungai tenang yang terlindung, pada pinggiran air tergenang, dan dalam lekuk. Hutan dalam rawa gelagah demikian itu serupa dengan rawa iklim sedang dan biasanya terdiri dari tumbuhan monokotil tegak, seperti misalnya spesies gelagah ( Phragmites ), papirus ( Cyperus Papyrus ), ekor kucing ( Typha ). Akar tumbuhan ini terendam, sedangkan tunasnya berada jauh diatas permukaan air. Akar dan tunasnya yang terendam air mempunyai rongga udara untuk membantu pengudaraan. Vegetasi rawa menghuni habitat berair tawar, pH masam sampai sangat masam dan jarang terdapat pH sampai 6, kecuali pada saat kondisi setelah hujan. Permukaan air yang turun naik menyebabkan terjadinya pengeringan tanah secara periodik yang membantu proses perubahan kimia tanah atau mempercepat laju dekomposisi bahan organik.

Curah Hujan

Curah hujan dinyatakan sebagai tinggi air hujan yang jatuh ke permukaan tanah sebelum mengalami aliran permukaan, evaporasi, dan infiltrasi kedalam tanah. Curah hujan merupaka ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1 mm, artinya dalam luasan 1 meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi 1 mm atau tertampung air sebanyak 1 liter. Curah hujan kumulatif merupakan jumlah hujan yang terkumpul dalam rentang waktu kumulatif tersebut. Dalam periode musim, rentang waktunya adalah rata-rata panjang musim pada masing-masing daerah perkiraan musim.

Aliran Permukaan, Evaporasi dan Infiltrasi

Pada artikel sebelumnya, yaitu tentang curah hujan sempat di singgung tentang aliran permukaan, evaporasi dan infiltrasi. Ketiga hal tersebut akan selalu terjadi didalam suatu siklus hidrologi. Secara sederhana, aliran permukaan, evaporasi dan infiltrasi di artikan sebagai proses mengalirnya bagian dari curah hujan diatas permukaan tanah, proses penguapan dan penyerapan air kedalam tanah. Pengertian aliran permukaan, evaporasi dan infiltrasi adalah sebagai berikut : Aliran Permukaan Aliran permukaan merupakan bagian dari curah hujan yang mengalir diatas permukaan tanah menuju sungai, danau dan lautan (Asdak, 1995) . Menurut Arsyad (2010) , aliran permukaan adalah air yang mengalir diatas permukaan tanah dan mengangkut bagian-bagian tanah. Aliran permukaan terjadi apabila intensitas hujan melebihi kapasitas infiltrasi tanah, dalam hal ini tanah telah jenuh air. Sifat aliran permukaan seperti jumlah atau volume, laju atau kecepatan, dan gejolak aliran permukaan menentukan k