Skip to main content

NgAPRAK Banjar Anjang Sono


Salah satu sarana untuk memperpanjang tali persaudaraan, mempererat silaturahmi adalah dengan berkunjung atau dalam istilah Komunitas APRAK disebut dengan “Nganjang” . Dengan nganjang, kita dapat lebih mengenal diri seseorang, lingkungan keluarganya, dan juga kita dapat mengenal lingkungan sosial di sekitarnya. Dan dengan nganjang pula rasa persaudaraan diharapkan semakin tumbuh.

Hari minggu kemarin, tepatnya tgl 04 Maret 2012 komunitas APRAK melakukan perjalanan (ngaprak) ke kota Banjar dalam rangka nganjang (berkunjung) ke tempat kelahiran Sentot Utama di kec.Langensari.

Kota Banjar, adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota Banjar berada di perbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah, yakni dengan Kabupaten Cilacap. Banjar merupakan pintu gerbang utama jalur lintas selatan Jawa Barat. Untuk membedakannya dengan Banjarnegara yang berada di Jawa Tengah, kota ini sering disebut juga Banjar Patroman (dari nama asal "Banjar Pataruman").

Luas Wilayah Kota Banjar sebesar 13.197,23 Ha, terletak di antara 07°19' - 07°26' Lintang Selatan dan 108°26' - 108°40' Bujur Timur. Berdasarkan undang-undang nomor 27 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kota Banjar di Provinsi Jawa Barat kurang lebih 113,49 Km2 atau 11.349 Ha.

Secara administratif, kota ini terdiri atas 4 kecamatan yaitu Banjar, Purwaharja, Pataruman, dan Langensari, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Banjar pernah menjadi kota kecamatan bagian dari Kabupaten Ciamis, kemudian ditingkatkan statusnya menjadi kota administratif. Sejak tanggal 1 Desember 2002, Banjar ditetapkan sebagai kota otonom yang terpisah dari Kabupaten Ciamis.



Sejarah perjalanan kota Banjar adalah sebagai berikut :
  • Banjar sebagai Ibukota Kecamatan, dari tahun 1937 sampai tahun 1940.
  • Banjar sebagai Ibukota Kewadanaan, dari tahun 1941 sampai dengan 1 Maret 1992
  • Banjar sebagai Kota Administratif dari tahun 1992 sampai dengan tanggal 20 Februari 2003.
  • Banjar sebagai Kota sejak tanggal 21 Februari 2003.
Di sektor pariwisata, kota Banjar juga memiliki tempat-tempat yang menarik untuk dikunjungi. Pariwisata Kota Banjar sekarang bertambah dengan dibangunnya Waterpark dan Bendung Situ Leutik. Keberadaan dua objek wisata tersebut semakin menambah objek andalan pariwisata Kota Banjar. Waterpark yang berada di Parunglesang dilalui oleh lalu lintas Jalur Selatan Jawa. Baik itu Roda empat maupun Kereta Api.

Potensi Pariwisata Kota Banjar antara lain :
Wisata Air
1. Objek Wisata Situ Mustika (Danau)
2. Objek Wisata Waterpark.
3. Objek Wisata Situ Leutik.
4. Objek Wisata Bataliyon 323 Raider.

Wisata Situs/Sejarah
1. Rawa Onom / Pulomajeti (Situs)
2. Kokoplak (Situs)
3. Terowongan Binangun
Wisata Kuliner
1. Jajanan Khas Sunda
2. Jajanan Seafood
3. Jajanan Oriental/Chinese food
Itulah sedikit deskripsi tentang kota Banjar, dan untuk temen-temen APRAK, kapan-kapan mampir ya ke kota ku….







Comments

Popular posts from this blog

Hutan Rawa dan Hutan Mangrove

  A. Hutan Rawa Pada umumnya hutan rawa ditemukan disekitar danau atau sungai tenang yang terlindung, pada pinggiran air tergenang, dan dalam lekuk. Hutan dalam rawa gelagah demikian itu serupa dengan rawa iklim sedang dan biasanya terdiri dari tumbuhan monokotil tegak, seperti misalnya spesies gelagah ( Phragmites ), papirus ( Cyperus Papyrus ), ekor kucing ( Typha ). Akar tumbuhan ini terendam, sedangkan tunasnya berada jauh diatas permukaan air. Akar dan tunasnya yang terendam air mempunyai rongga udara untuk membantu pengudaraan. Vegetasi rawa menghuni habitat berair tawar, pH masam sampai sangat masam dan jarang terdapat pH sampai 6, kecuali pada saat kondisi setelah hujan. Permukaan air yang turun naik menyebabkan terjadinya pengeringan tanah secara periodik yang membantu proses perubahan kimia tanah atau mempercepat laju dekomposisi bahan organik.

Curah Hujan

Curah hujan dinyatakan sebagai tinggi air hujan yang jatuh ke permukaan tanah sebelum mengalami aliran permukaan, evaporasi, dan infiltrasi kedalam tanah. Curah hujan merupaka ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1 mm, artinya dalam luasan 1 meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi 1 mm atau tertampung air sebanyak 1 liter. Curah hujan kumulatif merupakan jumlah hujan yang terkumpul dalam rentang waktu kumulatif tersebut. Dalam periode musim, rentang waktunya adalah rata-rata panjang musim pada masing-masing daerah perkiraan musim.

Aliran Permukaan, Evaporasi dan Infiltrasi

Pada artikel sebelumnya, yaitu tentang curah hujan sempat di singgung tentang aliran permukaan, evaporasi dan infiltrasi. Ketiga hal tersebut akan selalu terjadi didalam suatu siklus hidrologi. Secara sederhana, aliran permukaan, evaporasi dan infiltrasi di artikan sebagai proses mengalirnya bagian dari curah hujan diatas permukaan tanah, proses penguapan dan penyerapan air kedalam tanah. Pengertian aliran permukaan, evaporasi dan infiltrasi adalah sebagai berikut : Aliran Permukaan Aliran permukaan merupakan bagian dari curah hujan yang mengalir diatas permukaan tanah menuju sungai, danau dan lautan (Asdak, 1995) . Menurut Arsyad (2010) , aliran permukaan adalah air yang mengalir diatas permukaan tanah dan mengangkut bagian-bagian tanah. Aliran permukaan terjadi apabila intensitas hujan melebihi kapasitas infiltrasi tanah, dalam hal ini tanah telah jenuh air. Sifat aliran permukaan seperti jumlah atau volume, laju atau kecepatan, dan gejolak aliran permukaan menentukan k