Skip to main content

Tipe Hutan Tropis

Hutan Tropis
Tropika adalah daerah di permukaan Bumi, yang secara geografis berada di sekitar ekuator, yaitu yang dibatasi oleh dua garis lintang 23.5 derajat LS dan 23.5 derajat LU atau Garis Balik Utara (GBU, Tropic of Cancer) di utara dan Garis Balik Selatan (GBS, Tropic of Capricorn) di selatan.

Area ini terletak di antara 23.5° LU dan 23.5° LS, dan mencakup seluruh bagian Bumi yang dalam setahun mengalami dua kali saat Matahari tepat berada di atas kepala (di utara GBU dan di selatan GBS Matahari tidak pernah mencapai ketinggian 90° atau tepat di atas kepala). 


Kata tropika berasal dari bahasa Yunani, tropos yang berarti "berputar", karena posisi Matahari yang berubah antara dua garis balik dalam periode yang disebut tahun.

Wilayah tropis mengalami dua kali saat matahari tepat berada diatas kepala, ini berarti energi matahari yang diterima lebih banyak sepanjang tahun. Akibatnya energi potensial terkumpul lebih banyak dalam biomassa tumbuhan. 

Faktor tersebut menyebabkan tingginya keragaman hayati dibandingkan dengan daerah subtropis.

Di zona tropis dikenal adanya hutan tropis, bercirikan pebedaan suhu udara yang tidak besar, kelembaban tinggi dan curah hujan juga tinggi. Keragaman jenis satwa maupun flora di daerah hutan tropis sangat tinggi dibandingkan pada lokasi yang lain. 

Kondisi habitat pada daerah hutan tropis sangat heterogen, menyebabkan muculnya keanekaragaman jenis yang tinggi.
Secara umum hutan tropis terdiri dari dua tingkat, yaitu hutan tinggi diwilayah panas dan lembab yang tidak mempunyai musim kering yang mencolok dan hutan yang berkembang dengan iklim kering musiman. 

Hal ini menyebabkan timbulnya berbagai jenis hutan di wilayah tropis, antara lain :
  • Hutan Hujan Tropis
  • Hutan Musim dan Hutan Gambut
  • Hutan Rawa dan Hutan Mangrove
  • Hutan Pantai dan Ekosistem Sabana


Sumber : Dari berbagai sumber

Comments

Popular posts from this blog

Hutan Rawa dan Hutan Mangrove

  A. Hutan Rawa Pada umumnya hutan rawa ditemukan disekitar danau atau sungai tenang yang terlindung, pada pinggiran air tergenang, dan dalam lekuk. Hutan dalam rawa gelagah demikian itu serupa dengan rawa iklim sedang dan biasanya terdiri dari tumbuhan monokotil tegak, seperti misalnya spesies gelagah ( Phragmites ), papirus ( Cyperus Papyrus ), ekor kucing ( Typha ). Akar tumbuhan ini terendam, sedangkan tunasnya berada jauh diatas permukaan air. Akar dan tunasnya yang terendam air mempunyai rongga udara untuk membantu pengudaraan. Vegetasi rawa menghuni habitat berair tawar, pH masam sampai sangat masam dan jarang terdapat pH sampai 6, kecuali pada saat kondisi setelah hujan. Permukaan air yang turun naik menyebabkan terjadinya pengeringan tanah secara periodik yang membantu proses perubahan kimia tanah atau mempercepat laju dekomposisi bahan organik.

Curah Hujan

Curah hujan dinyatakan sebagai tinggi air hujan yang jatuh ke permukaan tanah sebelum mengalami aliran permukaan, evaporasi, dan infiltrasi kedalam tanah. Curah hujan merupaka ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1 mm, artinya dalam luasan 1 meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi 1 mm atau tertampung air sebanyak 1 liter. Curah hujan kumulatif merupakan jumlah hujan yang terkumpul dalam rentang waktu kumulatif tersebut. Dalam periode musim, rentang waktunya adalah rata-rata panjang musim pada masing-masing daerah perkiraan musim.

Aliran Permukaan, Evaporasi dan Infiltrasi

Pada artikel sebelumnya, yaitu tentang curah hujan sempat di singgung tentang aliran permukaan, evaporasi dan infiltrasi. Ketiga hal tersebut akan selalu terjadi didalam suatu siklus hidrologi. Secara sederhana, aliran permukaan, evaporasi dan infiltrasi di artikan sebagai proses mengalirnya bagian dari curah hujan diatas permukaan tanah, proses penguapan dan penyerapan air kedalam tanah. Pengertian aliran permukaan, evaporasi dan infiltrasi adalah sebagai berikut : Aliran Permukaan Aliran permukaan merupakan bagian dari curah hujan yang mengalir diatas permukaan tanah menuju sungai, danau dan lautan (Asdak, 1995) . Menurut Arsyad (2010) , aliran permukaan adalah air yang mengalir diatas permukaan tanah dan mengangkut bagian-bagian tanah. Aliran permukaan terjadi apabila intensitas hujan melebihi kapasitas infiltrasi tanah, dalam hal ini tanah telah jenuh air. Sifat aliran permukaan seperti jumlah atau volume, laju atau kecepatan, dan gejolak aliran permukaan menentukan k