Skip to main content

Ransel dan Spesifikasinya

Bagi seorang pendaki gunung, ransel merupakan peralatan paling utama. Tanpa ransel, peralatan dan perbekalan yang diperlukan selama perjalanan akan sulit untuk di bawa. Oleh karena itulah, sebuah ransel harus memiliki kualitas dan kapasitas memadai untuk di gunakan.

Pemilihan ransel yang cocok bagi seorang pendaki sangat perlu diperhatikan agar tidak menuai masalah di perjalanan. Satu hal yang perlu di perhatikan mengenai sebuah ransel adalah tidak ada satu ransel pun yang benar-benar nyaman dipakai saat membawa beban berat. Jadi maksud nyaman disini adalah tidak terlalu membuat seluruh badan kita menjadi sakit.

Mengenal Point Penting pada Ransel

Didalam dunia pendakian, secara garis besar ada dua jenis ransel yaitu external frame (Ransel berangka luar) dan internal frame (ransel berangka dalam). Penggunaan kedua jenis ransel ini adalah tergantung medan yang akan di lalui. Untuk medan pegunungan di Indonesia internal frame sangat cocok digunakan. Oleh karena itu, pembahasan selanjutnya akan berfokus pada ransel internal frame. Point-point penting yang harus di perhatikan dalam memilih ransel yang tepat adalah sbb :
 
1. Pas/ Cocok.
 Ransel yang tidak pas dibadan akan menyebabkan munculnya rasa sakit dibagian bahu dan pinggang serta punggung, dan bahkan juga bisa membuat tubuh tidak stabil.
 
2. Sabuk Pinggang di Desain dengan Baik.
 Sabuk pinggang yang baik seharusnya bisa menampung hingga 90% dari berat ransel tanpa menyebabkan pinggang tergosok atau sakit.
 
3. Bentuk Lengkungan.
 Lapisan lembut sabuk bahu dengan strap pengencang bagian atas atau disebut juga strap pengangkat beban berguna untuk memindahkan tekanan berat dari bahu.
 
4. Frame/ lembar lapisan Frame.
 Membantu memindahkan berat ke pinggang dan mencegah tonjolan  peralatan yang di packing didalam ransel agar tidak menyodok punggung.
 
5. Kapasitas.
Kemampuan daya angkut dan desainnya cocok untuk peralatan yang akan dibawa. Untuk peralatan satu hari tidak diperlukan ransel dengan fasilitas penyimpanan sleeping bag dan tenda.

6. Ringan.
 Ransel seharusnya seringan mungkin untuk membawa beban yang akan dibawa. Kira-kira berat ransel 10% dari total berat secara keseluruhan.
Dengan memahami point-point penting yang harus dimiliki oleh sebuah ransel, maka kita dapat menetukan kualitas sebuah ransel yang akan kita gunakan. Dan yang terpenting adalah, kita tidak salah pilih nantinya.

Dari Berbagai Sumber.

Comments

Popular posts from this blog

Hutan Rawa dan Hutan Mangrove

  A. Hutan Rawa Pada umumnya hutan rawa ditemukan disekitar danau atau sungai tenang yang terlindung, pada pinggiran air tergenang, dan dalam lekuk. Hutan dalam rawa gelagah demikian itu serupa dengan rawa iklim sedang dan biasanya terdiri dari tumbuhan monokotil tegak, seperti misalnya spesies gelagah ( Phragmites ), papirus ( Cyperus Papyrus ), ekor kucing ( Typha ). Akar tumbuhan ini terendam, sedangkan tunasnya berada jauh diatas permukaan air. Akar dan tunasnya yang terendam air mempunyai rongga udara untuk membantu pengudaraan. Vegetasi rawa menghuni habitat berair tawar, pH masam sampai sangat masam dan jarang terdapat pH sampai 6, kecuali pada saat kondisi setelah hujan. Permukaan air yang turun naik menyebabkan terjadinya pengeringan tanah secara periodik yang membantu proses perubahan kimia tanah atau mempercepat laju dekomposisi bahan organik.

Curah Hujan

Curah hujan dinyatakan sebagai tinggi air hujan yang jatuh ke permukaan tanah sebelum mengalami aliran permukaan, evaporasi, dan infiltrasi kedalam tanah. Curah hujan merupaka ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1 mm, artinya dalam luasan 1 meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi 1 mm atau tertampung air sebanyak 1 liter. Curah hujan kumulatif merupakan jumlah hujan yang terkumpul dalam rentang waktu kumulatif tersebut. Dalam periode musim, rentang waktunya adalah rata-rata panjang musim pada masing-masing daerah perkiraan musim.

Aliran Permukaan, Evaporasi dan Infiltrasi

Pada artikel sebelumnya, yaitu tentang curah hujan sempat di singgung tentang aliran permukaan, evaporasi dan infiltrasi. Ketiga hal tersebut akan selalu terjadi didalam suatu siklus hidrologi. Secara sederhana, aliran permukaan, evaporasi dan infiltrasi di artikan sebagai proses mengalirnya bagian dari curah hujan diatas permukaan tanah, proses penguapan dan penyerapan air kedalam tanah. Pengertian aliran permukaan, evaporasi dan infiltrasi adalah sebagai berikut : Aliran Permukaan Aliran permukaan merupakan bagian dari curah hujan yang mengalir diatas permukaan tanah menuju sungai, danau dan lautan (Asdak, 1995) . Menurut Arsyad (2010) , aliran permukaan adalah air yang mengalir diatas permukaan tanah dan mengangkut bagian-bagian tanah. Aliran permukaan terjadi apabila intensitas hujan melebihi kapasitas infiltrasi tanah, dalam hal ini tanah telah jenuh air. Sifat aliran permukaan seperti jumlah atau volume, laju atau kecepatan, dan gejolak aliran permukaan menentukan k