Skip to main content

Bencana Terus Mengancam, Salah Siapa ?

Jika kita lihat akhir-akhir ini bencana sepertinya terus meningkat, dari mulai peningkatan aktivitas gunung berapi, badai, gempa bumi, banjir, gelombang tsunami, dll. Jika terus berlanjut, ini akan menjadi faktor yang akan merusak lingkungan, kerusakan hutan, menurunnya populasi flora dan fauna, gagal panen, dll. Lebih jauh lagi ini akan mengancam keberlangsungan hidup kita manusia. Setidak nya ini menurut kita…

Tapi tahukah anda, bahwa ini semua, bencana yang terus terjadi hanyalah efek, atau akibat dari suatu hal ?

Bagaimana kalau ini sebenarnya justru upaya alam untuk mencapai keseimbangan kembali ?

Yah benar, percaya atau tidak, aktivitas manusia akhir-akhir ini berkontribusi besar terhadap kerusakan lingkungan. Menurut laman www.wwf.or.id, seperti ini fakta-fakta yang ada di lapangan :

  • The Living Planet Index menunjukan bahwa populasi global spesies vertebrata, rata-rata menurun sebesar 60% hanya dalam kurun waktu 40 tahun. 
  • Penggerak terbesar hilangnya keanekaragaman hayati saat ini adalah eksploitasi berlebihan dan agrikultur, keduanya terkait dengan konsumsi manusia yang terus meningkat. 
  • Konsumsi manusia yang masiv semakin merusak kemampuan alam untuk mempertahankan dan menopang kehidupan kita, baik kehidupan sosial maupun ekonomi. Secara global, alam menyediakan kebutuhan bagi umat manusia senilai sekitar 125 triliun dolar Amerika per tahun.

Data Living Planet Index (LPI) menunjukan ada penurunan besar secara global terhadap populasi burung, mamalia, ikan, amfibi, dan reptil sepanjang tahun 1970 s/d 2014. Rata-rata penurunannya sebesar 60%, ancaman utamanya terkait langsung dengan aktivitas manusia, termasuk hilangnya habitat dan degradasi serta eksploitasi berlebihan terhadap satwa liar.

Disamping itu, aktivitas manusia di bidang industri dan transportasi juga menyumbang pembuangan emisi pencemar lingkungan yang besar. Ini yang memicu terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim.

Jadi, masihkah kita menyalahkan alam atas semua bencana yang telah terjadi ?!


Salam Apresiasi

Popular posts from this blog

Hutan Rawa dan Hutan Mangrove

  A. Hutan Rawa Pada umumnya hutan rawa ditemukan disekitar danau atau sungai tenang yang terlindung, pada pinggiran air tergenang, dan dalam lekuk. Hutan dalam rawa gelagah demikian itu serupa dengan rawa iklim sedang dan biasanya terdiri dari tumbuhan monokotil tegak, seperti misalnya spesies gelagah ( Phragmites ), papirus ( Cyperus Papyrus ), ekor kucing ( Typha ). Akar tumbuhan ini terendam, sedangkan tunasnya berada jauh diatas permukaan air. Akar dan tunasnya yang terendam air mempunyai rongga udara untuk membantu pengudaraan. Vegetasi rawa menghuni habitat berair tawar, pH masam sampai sangat masam dan jarang terdapat pH sampai 6, kecuali pada saat kondisi setelah hujan. Permukaan air yang turun naik menyebabkan terjadinya pengeringan tanah secara periodik yang membantu proses perubahan kimia tanah atau mempercepat laju dekomposisi bahan organik.

Curah Hujan

Curah hujan dinyatakan sebagai tinggi air hujan yang jatuh ke permukaan tanah sebelum mengalami aliran permukaan, evaporasi, dan infiltrasi kedalam tanah. Curah hujan merupaka ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1 mm, artinya dalam luasan 1 meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi 1 mm atau tertampung air sebanyak 1 liter. Curah hujan kumulatif merupakan jumlah hujan yang terkumpul dalam rentang waktu kumulatif tersebut. Dalam periode musim, rentang waktunya adalah rata-rata panjang musim pada masing-masing daerah perkiraan musim.

Aliran Permukaan, Evaporasi dan Infiltrasi

Pada artikel sebelumnya, yaitu tentang curah hujan sempat di singgung tentang aliran permukaan, evaporasi dan infiltrasi. Ketiga hal tersebut akan selalu terjadi didalam suatu siklus hidrologi. Secara sederhana, aliran permukaan, evaporasi dan infiltrasi di artikan sebagai proses mengalirnya bagian dari curah hujan diatas permukaan tanah, proses penguapan dan penyerapan air kedalam tanah. Pengertian aliran permukaan, evaporasi dan infiltrasi adalah sebagai berikut : Aliran Permukaan Aliran permukaan merupakan bagian dari curah hujan yang mengalir diatas permukaan tanah menuju sungai, danau dan lautan (Asdak, 1995) . Menurut Arsyad (2010) , aliran permukaan adalah air yang mengalir diatas permukaan tanah dan mengangkut bagian-bagian tanah. Aliran permukaan terjadi apabila intensitas hujan melebihi kapasitas infiltrasi tanah, dalam hal ini tanah telah jenuh air. Sifat aliran permukaan seperti jumlah atau volume, laju atau kecepatan, dan gejolak aliran permukaan menentukan k