Skip to main content

Hutan Taiga

Setiap belahan bumi memiliki musim tertentu yang kadang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Secara garis besar iklim di bumi terbagi menjadi 4 yaitu iklim tropis, sub tropis, sedang, dan dingin.

Perbedaan iklim ini membuat setiap area memiliki ciri khas makhluk hidup masing-masing. Ini terjadi karena tidak semua makhluk hidup dapat bertahan di suatu lingkungan yang berbeda.

Tidak aneh kalau selanjutnya iklim dapat menentukan tipe habitat yang ada di suatu wilayah. Tipe habitat seperti ini biasanya disebut dengan bioma.



Salah satu bioma yang ada di bumi adalah bioma taiga atau sering disebut dengan hutan taiga atau hutan konifer. Dan ini merupakan bioma terluas di dunia.

Lalu apa yang dimaksud dengan bioma atau hutan taiga ini ?

Dalam bahasa Rusia, taiga berarti hutan. Hutan ini terletak diantara daerah subtropis dan kutub di belahan bumi bagian utara. Bioma ini adalah salah satu dari 3 bioma berwujud hutan, yaitu bioma hutan musim, hutan tropis, dan hutan taiga.
Terletak tepat dibawah bioma tundra, taiga merupakan bioma terestrial atau daratan. 29% hutan di dunia adalah bioma taiga.

Secara historis taiga terbentuk di awal periode akhir zaman es kurang lebih 11.700 tahun yang lalu. Spesies yang menyusun hutan taiga berasal dari Eropa, Asia, dan Amerika Utara. Selanjutnya karena adanya gletser (salju yang mencair dan membentuk aliran seperti sungai) spesies penyusun hutan taiga mulai bergerak ke utara di wilayah Eropa dan Amerika Utara.

Kemudian di Kanada mulai berkembang pesat tumbuhan jenis konifer white spruce karena biji-bijinya yang terbawa oleh hembusan angin yang kuat kearah tersebut.

Saat ini negara-negara yang memiliki hutan taiga antara lain Amerika Utara, Alaska, Rusia, Skandinavia, dan Siberia.


Baca Juga : Struktur Hutan

Apa saja ciri-ciri hutan taiga ini ?

 

Ciri khas bioma taiga dapat dilihat dari :

a. Musim.

Pada dasarnya hutan taiga adalah daerah dengan 4 musim, yaitu musim semi, panas, gugur, dan musim dingin. Namun waktu periode musim semi dan musim gugurnya sangat singkat, dan musim dinginnya sangat panjang.

Musim panas di hutan taiga hanya terjadi selama 3 bulan saja, selama musim panas hujan masih mungkin terjadi. Bahkan air hujan ini akan membeku, sehingga pada saat musim panas pun masih ditemukan adanya lapisan es.

Oleh karenanya musim panas di hutan taiga disebut juga wet summer.

b. Suhu.

Hutan taiga memiliki suhu yang ekstrim, suhu rata-rata tahunan nya berkisar antara -5 derajat celcius hingga +5 derajat celcius.

Suhu terdinginnya dapat mencapai -54 derajat celcius dan suhu terpanasnya mencapai 21 derajat celcius.

c. Adanya Kebakaran Hutan.

Kebakaran yang terjadi di hutan taiga sebenarnya berfungsi untuk menghilangkan area yang ditumbuhi dengan tumbuhan yang tidak sehat atau pohon-pohon yang sudah tua sehingga dapat digantikan dengan tumbuhan yang baru.

Adanya kebakaran alami membantu daun-daun dan dahan-dahan kering yang mungkin tersangkut di puncak-puncak pohon sehingga menutupi kanopi dan menahan sinar matahari dapat terbakar dan membuka jalan bagi sinar matahari untuk proses fotosintesis.

Selanjutnya, sinar matahari yang mencapai permukaan tanah akan membantu pertumbuhan tumbuhan baru yang dapat menjadi sumber makanan bagi hewan-hewan di area tersebut.

d. Tingkat Kesuburan Tanah.

Tumbuhan yang mendominasi hutan taiga tidak menggugurkan daunnya sehingga nutrisi yang terkandung didalam tanah tidak sebaik tanah di hutan pada umumnya.

Hal ini sangat mempengaruhi tingkat kesuburan tanah dan menyebabkan tidak semua tumbuhan dapat hidup.

Daun-daun tumbuhan konifer yang jatuh ke permukaan menyebabkan tanah di hutan ini bersifat asam. Selain itu, tanah yang berbatu-batu juga menyebabkan kesuburan tanah tidak terlalu baik.

e. Adanya Permafrost.

Permafrost adalah tanah atau material bumi yang mengalami suhu dibawah 0 derajat celcius selama kurun waktu 2 tahun atau lebih.

Lapisan permafrost yang aktif akan mencair saat musim panas dan membeku saat musim dingin. Namun lapisan di bawahnya selalu membeku.




Apa saja flora dan fauna yang hidup di hutan taiga ?

Tumbuhan yang tumbuh di hutan taiga adalah jenis tumbuhan konifer. Ini karena tumbuhan jenis konifer ini memiliki kemampuan yang memungkinkan tumbuh di tempat bersuhu ekstrim.

Ciri khas tumbuhan konifer ini di antaranya :
  • Daunnya berbentuk jarum. Bentuk seperti ini berfungsi untuk mengurangi penguapan sehingga cadangan air tidak banyak terbuang. 
  • Daun berwarna hijau tua. Jenis seperti ini akan memaksimalkan kemampuan menyerap sinar matahari secara maksimal untuk membantu proses fotosintesis, sehingga tumbuhan ini dapat bertahan hidup. 
  • Daun tumbuhan konifer memiliki lapisan lilin yang membuatnya mampu bertahan di lingkungan dengan suhu ekstrim dan tidak mudah patah ketika tertutup salju. 
  • Tumbuhan ini tumbuh secara berdekatan dan membentuk kanopi untuk bertahan dari suhu dingin dan terpaan angin yang berhembus kuat. 
  • Bentuk tumbuhan konifer kerucut sehingga saat salju turun tidak mengendap di puncak. 
  • Masa hidup tumbuhan konifer sangat panjang, bahkan ada yang mencapai 200 tahun.

Pohon-pohon yang termasuk kedalam tumbuhan konifer diantaranya spruce, juniper, pinus, cedar, cemara, dan balsam fir.
 


Selain itu, lumut kerak tumbuh di pohon-pohon dan permukaan tanah. Semak-semak yang tumbuh terdiri dari tumbuhan berdaun basah.

Hewan-hewan yang dapat bertahan di hutan taiga adalah jenis hewan berbulu tebal yang memiliki kemampuan berhibernasi selama musim dingin, seperti beruang, serigala, kelinci salju, dan rubah.

Sebagian binatang ini juga melakukan adaptasi dengan mengembangkan kemampuan untuk mengubah warna bulunya sesuai dengan musim yang sedang berlangsung. Umumnya hewan yang hidup di hutan taiga memiliki cakar atau kuku tajam. Mereka juga ahli dalam memanjat pohon.

Selain itu, hutan taiga juga dihuni oleh beberapa spesies burung yang bermigrasi. Hal ini karena di musim panas, di hutan taiga banyak terdapat serangga yang menjadi sumber makanan mereka.

Dihutan ini diperkirakan terdapat 32.000 jenis spesies serangga yang hidup.

Popular posts from this blog

Hutan Rawa dan Hutan Mangrove

  A. Hutan Rawa Pada umumnya hutan rawa ditemukan disekitar danau atau sungai tenang yang terlindung, pada pinggiran air tergenang, dan dalam lekuk. Hutan dalam rawa gelagah demikian itu serupa dengan rawa iklim sedang dan biasanya terdiri dari tumbuhan monokotil tegak, seperti misalnya spesies gelagah ( Phragmites ), papirus ( Cyperus Papyrus ), ekor kucing ( Typha ). Akar tumbuhan ini terendam, sedangkan tunasnya berada jauh diatas permukaan air. Akar dan tunasnya yang terendam air mempunyai rongga udara untuk membantu pengudaraan. Vegetasi rawa menghuni habitat berair tawar, pH masam sampai sangat masam dan jarang terdapat pH sampai 6, kecuali pada saat kondisi setelah hujan. Permukaan air yang turun naik menyebabkan terjadinya pengeringan tanah secara periodik yang membantu proses perubahan kimia tanah atau mempercepat laju dekomposisi bahan organik.

Curah Hujan

Curah hujan dinyatakan sebagai tinggi air hujan yang jatuh ke permukaan tanah sebelum mengalami aliran permukaan, evaporasi, dan infiltrasi kedalam tanah. Curah hujan merupaka ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1 mm, artinya dalam luasan 1 meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi 1 mm atau tertampung air sebanyak 1 liter. Curah hujan kumulatif merupakan jumlah hujan yang terkumpul dalam rentang waktu kumulatif tersebut. Dalam periode musim, rentang waktunya adalah rata-rata panjang musim pada masing-masing daerah perkiraan musim.

Aliran Permukaan, Evaporasi dan Infiltrasi

Pada artikel sebelumnya, yaitu tentang curah hujan sempat di singgung tentang aliran permukaan, evaporasi dan infiltrasi. Ketiga hal tersebut akan selalu terjadi didalam suatu siklus hidrologi. Secara sederhana, aliran permukaan, evaporasi dan infiltrasi di artikan sebagai proses mengalirnya bagian dari curah hujan diatas permukaan tanah, proses penguapan dan penyerapan air kedalam tanah. Pengertian aliran permukaan, evaporasi dan infiltrasi adalah sebagai berikut : Aliran Permukaan Aliran permukaan merupakan bagian dari curah hujan yang mengalir diatas permukaan tanah menuju sungai, danau dan lautan (Asdak, 1995) . Menurut Arsyad (2010) , aliran permukaan adalah air yang mengalir diatas permukaan tanah dan mengangkut bagian-bagian tanah. Aliran permukaan terjadi apabila intensitas hujan melebihi kapasitas infiltrasi tanah, dalam hal ini tanah telah jenuh air. Sifat aliran permukaan seperti jumlah atau volume, laju atau kecepatan, dan gejolak aliran permukaan menentukan k