Skip to main content

SEPUTAR MISTIS SUPRANATURAL


Keyakinan tentang hal-hal yang bersifat ghaib masih sangat melekat didalam budaya masyarakat kita. Tidak hanya kalangan tingkat pendidikan menengah bawah, bahkan tidak jarang juga dari kalangan akademisi.

Hal-hal yang bersifat ghaib disini lebih ke hal-hal yang bersifat supranatural atau kekuatan yang diyakini berasal dari alam dan bersifat metafisik. 

Banyak kebiasaan-kebiasaan atau ritual-ritual dimasyarakat yang di yakini sangat berpengaruh terhadap kehidupan, keselamatan, atau kesejahteraan seseorang. Misalnya saja ritual sesaji di hari-hari tertentu dengan tujuan tertentu, jika si pelaku suatu saat lupa melakukan ritual ini, maka dipercaya akan mengganggu kelancaran tujuan tersebut, lebih jauh lagi bisa berbahaya bagi keselamatan si penganut kepercayaan itu.

Contoh lainnya, masih sangat umum di masyarakat kepercayaan tentang perhitungan hari baik saat akan melaksanakan kegiatan atau hajat terntentu, misalnya saja pernikahan. Hari baik ini di tentukan oleh orang-orang yang memiliki kemampuan melakukan perhitungan berdasarkan kombinasi bulan, tahun, tanggal, dan hari pasaran. Hari pasaran itu seperti Manis, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon. Nah masing-masing dari hari pasaran ini diyakini memiliki nilai-nilai tertentu yang jika dikombinasikan dengan nila-nila pada hari biasa, dengan bulan dan tahun nya akan menghasilkan sebuah nilai yang memiliki makna tertentu.

Hasil dari perhitungan ini lah yang nantinya menentukan baik atau buruknya hari tersebut.

Atau banyak juga para "orang tua" ini menentukan perhitungan ini hanya berdasarkan ilmu "titen". Yaitu dengan mengamati suatu kebiasaan, misalnya jika di langit terlihat bintang tertentu maka akan terjadi suatu kejadian tertentu.

MISTERI PENAMPAKAN

Genderuwo, kuntilanak, kelongwewe, pocong, roh gentayangan adalah fenomena yang bisa di bilang wajar. Wajar karena memang sudah umum terjadi di kehidupan masyarakat kita. Tapi apa sebenarnya fenomena ini, siapa yang berada di balik nya ?
Baca Selengkapnya >>

Seperti dulu saya masih ingat beberapa waktu sebelum Presiden Suharto lengser dari kursi presiden. Suatu malam saya melihat bulan purnama yang cerah tanpa awan namun bulan tersebut di kelilingi semacam cincin berbentuk pelangi.

Menurut para orang tua saat itu, itu merupakan pertanda akan lengsernya seorang raja.

Tradisi lainnya adalah tentang pegangan untuk penjagaan diri dari segala bentuk bahaya yang mengancam, baik itu bersifat ancaman fisik maupun ancaman non-fisik.


Ancaman fisik itu seperti tindakan-tindakan orang lain yang mengancam keselamatan jiwa kita secara nyata, misalnya perampokan, pemalakan, dll. Sedangkan secara non fisik yaitu ancaman-ancaman yang tak kasat mata seperti guna-guna, teluh, santet, dan ancaman-ancaman ghaib lainnya.

Ibarat kata, jadi orang jangan terlalu kosong, badan harus di isi sebagai perlindungan.

Tidak heran banyak para pemuda yang akan mengembara ke kota-kota besar akan mendatangi mereka-mereka para orang tua yang dipercaya sebagai orang pintar untuk sekedar meminta pegangan.

Pegangan disini banyak bentuknya dari mulai benda-benda bertuah semacam cincin, mantra-mantra, doa-doa, sampai yang di bekali dengan gerakan-gerakan kanuragan tenaga dalam.

Pengetahuan-pengetahuan seperti ini bisa di kategorikan masuk kedalam klenik, atau ada juga yang menyebutnya ilmu tua, ilmu hikmah, ilmu ghaib, juga disebut supranatural.

Kebetulan dulu saya sendiri seorang praktisi supranatural, dalam artian orang yang mempelajari, mendalami, dan mengamalkan (namun sekarang sudah menjauhi ya). Berdasarkan pengalaman saya, hasil sharing dengan orang-orang tua para praktisi di bidang ini, juga dari beberapa literatur yang sempat saya baca-baca, jika di tarik kesimpulan, Ilmu Supranatural atau Pengetahuan-pengetahuan Ilmu Ghaib ini secara garis besar bisa di bagi ke dalam 3 kelompok, yaitu :

Kadigdayaan,

Pengasihan,

dan Pesugihan.


Kadigdayaan didalamnya termasuk ilmu-ilmu kadugalan seperti kanuragan, penguatan badan, kekebalan, meringankan tubuh, halimunan, sampai dengan kemampuan untuk melepaskan roh secara sadar atau disebut juga meraga sukma atau sering juga di namakan proyeksi astral.

Pengasihan biasanya berisi kemampuan-kemampuan untuk memikat, terutama lawan jenis. Jenis ini sangat populer di kalang anak-anak muda atau remaja-remaja yang baru mulai memasuki masa-masa puber. Masuk juga ke dalam kategori ini penglarisan, biasanya pengasihan yang di tujukan untuk kepentingan bisnis. Mantra-mantra, do'a-do'a, atau benda-benda bertuah yang di tujukan agar bisa lebih di percaya oleh atasan di tempat kerja juga termasuk dalam kelompok ini.

Kalau pesugihan biasanya berhubungan dengan kerjasama dengan makhluk lain atau perjanjian dengan jin. Tujuannya untuk mendapatkan kekayaan secara cepat. Konon ada berbagai cara untuk melakukan pesugihan ini, seperti misalnya kawin dengan bangsa jin, babi ngepet, pelihara tuyul dll.

Untuk bisa mendapatkan dan mengamalkan hal-hal ini harus di lakukan dengan cara ritual-ritual tertentu yang biasa di sebut tirakat. Sebagai seorang muslim, kita mesti sangat berhati-hati jika tertarik dan akan mengamalkan ilmu ini. Selalu konsultasikan dengan guru-guru agama ahlussunna wal jama'ah terlebih dahulu sebelum terjun ke dalamnya.

Namun saran saya, lebih baik jauhi saja. Dan jika akan memperdalam suatu ilmu, perdalam lah ilmu Agama. Insya Allah akan lebih bermanfaat !!


Dari berbagai Sumber

Comments

Popular posts from this blog

Hutan Rawa dan Hutan Mangrove

  A. Hutan Rawa Pada umumnya hutan rawa ditemukan disekitar danau atau sungai tenang yang terlindung, pada pinggiran air tergenang, dan dalam lekuk. Hutan dalam rawa gelagah demikian itu serupa dengan rawa iklim sedang dan biasanya terdiri dari tumbuhan monokotil tegak, seperti misalnya spesies gelagah ( Phragmites ), papirus ( Cyperus Papyrus ), ekor kucing ( Typha ). Akar tumbuhan ini terendam, sedangkan tunasnya berada jauh diatas permukaan air. Akar dan tunasnya yang terendam air mempunyai rongga udara untuk membantu pengudaraan. Vegetasi rawa menghuni habitat berair tawar, pH masam sampai sangat masam dan jarang terdapat pH sampai 6, kecuali pada saat kondisi setelah hujan. Permukaan air yang turun naik menyebabkan terjadinya pengeringan tanah secara periodik yang membantu proses perubahan kimia tanah atau mempercepat laju dekomposisi bahan organik.

Curah Hujan

Curah hujan dinyatakan sebagai tinggi air hujan yang jatuh ke permukaan tanah sebelum mengalami aliran permukaan, evaporasi, dan infiltrasi kedalam tanah. Curah hujan merupaka ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1 mm, artinya dalam luasan 1 meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi 1 mm atau tertampung air sebanyak 1 liter. Curah hujan kumulatif merupakan jumlah hujan yang terkumpul dalam rentang waktu kumulatif tersebut. Dalam periode musim, rentang waktunya adalah rata-rata panjang musim pada masing-masing daerah perkiraan musim.

Aliran Permukaan, Evaporasi dan Infiltrasi

Pada artikel sebelumnya, yaitu tentang curah hujan sempat di singgung tentang aliran permukaan, evaporasi dan infiltrasi. Ketiga hal tersebut akan selalu terjadi didalam suatu siklus hidrologi. Secara sederhana, aliran permukaan, evaporasi dan infiltrasi di artikan sebagai proses mengalirnya bagian dari curah hujan diatas permukaan tanah, proses penguapan dan penyerapan air kedalam tanah. Pengertian aliran permukaan, evaporasi dan infiltrasi adalah sebagai berikut : Aliran Permukaan Aliran permukaan merupakan bagian dari curah hujan yang mengalir diatas permukaan tanah menuju sungai, danau dan lautan (Asdak, 1995) . Menurut Arsyad (2010) , aliran permukaan adalah air yang mengalir diatas permukaan tanah dan mengangkut bagian-bagian tanah. Aliran permukaan terjadi apabila intensitas hujan melebihi kapasitas infiltrasi tanah, dalam hal ini tanah telah jenuh air. Sifat aliran permukaan seperti jumlah atau volume, laju atau kecepatan, dan gejolak aliran permukaan menentukan k