Skip to main content

Definisi Hutan



Disadari atau tidak, kegiatan utama APRAK adalah kegiatan dialam bebas dengan hikingnya. Kegiatan hiking yang dilakukan APRAK tidak hanya sekedar berolah raga, tapi juga rekreasi dan terlebih lagi diharapkan APRAK mampu mengapresiasi alam sekitar sesuai dengan nama APRAK itu sendiri yaitu Apresiasi Alam dan Kreatifitas.

Dalah hal apresiasi, mungkin APRAK belum bisa berbuat banyak, dan dengan alam bebas (hutan) APRAK baru hanya sekedar bisa menikmatinya.

Langkah awal APRAK dalam menumbuhkan apresiasi terhadap alam adalah dengan berusaha menggali pengetahuan, mempelajari materi-materi tentang alam terutama hutan, seperti yang akan APRAK bagikan dalam tulisan kali ini.

Pengetahuan tentang hutan sangat penting karena dengan pengetahuan tersebut kita mampu memahami latar belakang terbentuknya hutan, apa saja yang ada didalamnya dan bagaimana fungsi hutan terhadap kehidupan di bumi.

Food And Agriculture Organization (FAO) mendefinisikan hutan sebagai "suatu bentuk vegetasi yang di dominasi oleh pohon yang telah mencapai  pertumbuhan sempurna dan mempunyai tinggi minimum 7 meter serta mempunyai penutupan tajuk minimum 10% dari permukaan tanah".

Berdasarkan definisi diatas, maka suatu vegetasi bisa disebut hutan jika memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
  • Vegetasi tersebut didominasi oleh pohon yang telah mencapai pertumbuhan sempurna. Artinya bahwa pohon tersebut telah mencapai pertumbuhan puncak atau maksimal yang dimulai dari proses pengecambahan biji sampai menjadi bentuk pohon yang sempurna sesuai fungsi khususnya.

  • Cirri yang kedua adalah pohon tersebut mempunyai tinggi minimum 7 meter. Ketinggiannya diukur dari permukaan tanah sampai ujung tajuk pohon paling atas. Tajuk sendiri adalah keseluruhan bagian tumbuhan terutama pohon, perdu atau liana diatas permukaan tanah yang menempel pada batang utama.
  •  Dan penutupan tajuk minimumnya adalah 10% dari permukaan tanah tempat vegetasi tersebut berada.
Vegetasi adalah istilah untuk keseluruhan komunitas tetumbuhan. Vegetasi merupakan bagian hidup yang tersusun dari tetumbuhan yang menempati suatu ekosistem. Beraneka tipe hutan, kebun, padang rumput, dan tundra merupakan contoh-contoh vegetasi. (Wikipedia).

Jadi secara sederhana, kita bisa menentukan suatu vegetasi termasuk kedalam kategori hutan atau bukan berdasarkan definisi dan cirri-ciri diatas.

Berdasarkan pengertian tersebut juga, hutan tumbuh tersebar dipermukaan bumi, dari kawasan sub kutub utara hingga bagian selatan Amerika latin, sedangkan hutan yang menempati kawasan tropis disebut sebagai hutan tropis.

Hutan hujan tropis menempati kawasan seluas 25% dari keseluruhan luas hutan tropis, selebihnya, 32% hutan tropis lembab dan 42% hutan tropis kering. Meskipun hutan hujan tropis paling kecil luasnya, namun keragaman hayati yang ada didalamnya paling tinggi.

Contoh hutan hujan tropis di Jawa Barat : Cagar Alam Ujung Kulon di Banten, Cagar Alam Cibodas dan Pananjung Pangandaran.

Demikian sedikit pengertian, definisi atau batasan tentang hutan yang berhasil APRAK dapat dari berbagai sumber. Semoga dengan sedikit pengetahuan tersebut mampu membuat atau menggugah semangat untuk terus belajar bagi APRAK khususnya dan pembaca semua pada umumnya.

Terakhir…

Salam Apresiasi,,
  


 
 
 

Comments

Popular posts from this blog

Hutan Rawa dan Hutan Mangrove

  A. Hutan Rawa Pada umumnya hutan rawa ditemukan disekitar danau atau sungai tenang yang terlindung, pada pinggiran air tergenang, dan dalam lekuk. Hutan dalam rawa gelagah demikian itu serupa dengan rawa iklim sedang dan biasanya terdiri dari tumbuhan monokotil tegak, seperti misalnya spesies gelagah ( Phragmites ), papirus ( Cyperus Papyrus ), ekor kucing ( Typha ). Akar tumbuhan ini terendam, sedangkan tunasnya berada jauh diatas permukaan air. Akar dan tunasnya yang terendam air mempunyai rongga udara untuk membantu pengudaraan. Vegetasi rawa menghuni habitat berair tawar, pH masam sampai sangat masam dan jarang terdapat pH sampai 6, kecuali pada saat kondisi setelah hujan. Permukaan air yang turun naik menyebabkan terjadinya pengeringan tanah secara periodik yang membantu proses perubahan kimia tanah atau mempercepat laju dekomposisi bahan organik.

Curah Hujan

Curah hujan dinyatakan sebagai tinggi air hujan yang jatuh ke permukaan tanah sebelum mengalami aliran permukaan, evaporasi, dan infiltrasi kedalam tanah. Curah hujan merupaka ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1 mm, artinya dalam luasan 1 meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi 1 mm atau tertampung air sebanyak 1 liter. Curah hujan kumulatif merupakan jumlah hujan yang terkumpul dalam rentang waktu kumulatif tersebut. Dalam periode musim, rentang waktunya adalah rata-rata panjang musim pada masing-masing daerah perkiraan musim.

Aliran Permukaan, Evaporasi dan Infiltrasi

Pada artikel sebelumnya, yaitu tentang curah hujan sempat di singgung tentang aliran permukaan, evaporasi dan infiltrasi. Ketiga hal tersebut akan selalu terjadi didalam suatu siklus hidrologi. Secara sederhana, aliran permukaan, evaporasi dan infiltrasi di artikan sebagai proses mengalirnya bagian dari curah hujan diatas permukaan tanah, proses penguapan dan penyerapan air kedalam tanah. Pengertian aliran permukaan, evaporasi dan infiltrasi adalah sebagai berikut : Aliran Permukaan Aliran permukaan merupakan bagian dari curah hujan yang mengalir diatas permukaan tanah menuju sungai, danau dan lautan (Asdak, 1995) . Menurut Arsyad (2010) , aliran permukaan adalah air yang mengalir diatas permukaan tanah dan mengangkut bagian-bagian tanah. Aliran permukaan terjadi apabila intensitas hujan melebihi kapasitas infiltrasi tanah, dalam hal ini tanah telah jenuh air. Sifat aliran permukaan seperti jumlah atau volume, laju atau kecepatan, dan gejolak aliran permukaan menentukan k