Skip to main content

Suhu Udara


Radiasi matahari dikawasan tropis sangat intensif dibandingkan dengan daerah ugahari. Radiasi tersebut berhubungan dengan lintasan matahari. Minimal satu tahun sekali terjadi lintasan matahari di zenit atau tepat berada dititik kulminasi. 

Pergerakan matahari terhadap bumi kearah Utara dan Selatan khatulistiwa berlangsung sepanjang tahun dengan sudut terjauh 23 0 27’. Sudut paling utara terjadi pada tanggal 21 Juni dan sudut terjauh selatan terjadi pada tanggal 22 Desember. Pada garis 0 derajat matahari 2 kali mencapai zenit masing-masing tanggal 21 Maret dan 22 September.


Suhu udara dikawasan tropis berkisar antara 20 s/d 28 derajat Celcius. Perbedaan suhu antara satu tempat dengan tempat lain dikawasan tropis sering kali terjadi karena perbedaan topografi atau faktor lokal lain. Menurut garis lintangnya perbedaan suhu udara dalam jangka waktu tahunan relatif kecil (Tabel 1.1). 

image

Kawasan garis lintang antara 20 0LU hingga 5 0LS mempunyai suhu rata-rata tahunan yang sama, sedangkan antara 10 0LU s/d 20 0LS terjadi perbedaan suhu rata-rata tahunan antara 1 s/d 2 0C. Perbedaan suhu rata-rata tahunan disepanjang kawasan tropis memang dapat menjadi lebih besar jika terjadi musim kemarau yang panjang.

Variasi yang besar pada suhu dikawasan tropis justru terjadi pada suhu diurnal, yaitu perbedaan suhu dalam selang waktu antara pukul 00.00 s/d pukul 24.00. Data tercatat menunjukan bahwa perbedaan suhu tertinggi dan suhu terendah dalam selang waktu tersebut (Diurnal) dapat mencapai 16 derajat Celcius. Hal ini menunjukan bahwa lebih banyak pengaruh yang disebabkan oleh perbedaan suhu diurnal daripada perbedaan suhu rata-rata tahunan.

Suhu bulanan dikawasan tropis menunjukan perbedaan yang lebih kecil dibandingkan variasi suhu diurnal. Suhu rata-rata bulanan tertinggi dan suhu rata-rata bulanan terendah berbeda < 5 0C. Didaerah yang jauh masuk kedalam landas kontinen, perbedaan suhu bulanan tersebut bahkan < 1 0C, misalnya dilembah Amazon

Suhu rata-rata tertinggi selalu tercapai dibulan kemarau, sebaliknya suhu rata-rata terendah terjadi dimusim hujan.

Khusus dihutan hujan tropis, suhu pada malam hari berkisar antara 22 s/d 23 0C dan pada siang hari antara 28 s/d 30 0C. Kandungan uap air yang tinggi dihutan hujan tropis menyebabkan suhu udara relatif konstan dan jarang melebihi angka 33 0C. Suhu rata-rata bulanan tertinggi ekstrim yang pernah tercatat misalnya di Sandakan bagian utara Kalimantan sebesar 34.4 0C dan di Manaos, Brazil mencapai 36.6 0C. Sedangkan suhu rata-rata bulanan terendah dalam hutan hujan tropis pernah tercatat di Samoa sebesar 18.3 0C.

Variasi suhu udara juga terjadi karena perbedaan ketinggian tempat (elevasi). secara keseluruhan, suhu udara turun antara 0.4 0C hingga 0.7 0C pada setiap kenaikan elevasi 100 meter. Kawasan hutan dataran rendah di Indonesia 0 s/d 200 mdpl berkisar antara 25 s/d 27 0C, sedangkan hutan dikaki bukit 200 s/d 1000 mdpl berkisar 19 s/d 24 0C, diatas ketinggian 1000 mdpl suhu tercatat pada selang 13 s/d 18 0C (Richards, 1957).


Sumber : BMP Ekologi Hutan Tropis

Comments

Popular posts from this blog

Hutan Rawa dan Hutan Mangrove

  A. Hutan Rawa Pada umumnya hutan rawa ditemukan disekitar danau atau sungai tenang yang terlindung, pada pinggiran air tergenang, dan dalam lekuk. Hutan dalam rawa gelagah demikian itu serupa dengan rawa iklim sedang dan biasanya terdiri dari tumbuhan monokotil tegak, seperti misalnya spesies gelagah ( Phragmites ), papirus ( Cyperus Papyrus ), ekor kucing ( Typha ). Akar tumbuhan ini terendam, sedangkan tunasnya berada jauh diatas permukaan air. Akar dan tunasnya yang terendam air mempunyai rongga udara untuk membantu pengudaraan. Vegetasi rawa menghuni habitat berair tawar, pH masam sampai sangat masam dan jarang terdapat pH sampai 6, kecuali pada saat kondisi setelah hujan. Permukaan air yang turun naik menyebabkan terjadinya pengeringan tanah secara periodik yang membantu proses perubahan kimia tanah atau mempercepat laju dekomposisi bahan organik.

Curah Hujan

Curah hujan dinyatakan sebagai tinggi air hujan yang jatuh ke permukaan tanah sebelum mengalami aliran permukaan, evaporasi, dan infiltrasi kedalam tanah. Curah hujan merupaka ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1 mm, artinya dalam luasan 1 meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi 1 mm atau tertampung air sebanyak 1 liter. Curah hujan kumulatif merupakan jumlah hujan yang terkumpul dalam rentang waktu kumulatif tersebut. Dalam periode musim, rentang waktunya adalah rata-rata panjang musim pada masing-masing daerah perkiraan musim.

Aliran Permukaan, Evaporasi dan Infiltrasi

Pada artikel sebelumnya, yaitu tentang curah hujan sempat di singgung tentang aliran permukaan, evaporasi dan infiltrasi. Ketiga hal tersebut akan selalu terjadi didalam suatu siklus hidrologi. Secara sederhana, aliran permukaan, evaporasi dan infiltrasi di artikan sebagai proses mengalirnya bagian dari curah hujan diatas permukaan tanah, proses penguapan dan penyerapan air kedalam tanah. Pengertian aliran permukaan, evaporasi dan infiltrasi adalah sebagai berikut : Aliran Permukaan Aliran permukaan merupakan bagian dari curah hujan yang mengalir diatas permukaan tanah menuju sungai, danau dan lautan (Asdak, 1995) . Menurut Arsyad (2010) , aliran permukaan adalah air yang mengalir diatas permukaan tanah dan mengangkut bagian-bagian tanah. Aliran permukaan terjadi apabila intensitas hujan melebihi kapasitas infiltrasi tanah, dalam hal ini tanah telah jenuh air. Sifat aliran permukaan seperti jumlah atau volume, laju atau kecepatan, dan gejolak aliran permukaan menentukan k