Melanjutkan pembahasan di artikel terdahulu tentang iklim, dimana pengaruh iklim sangat besar sekali dalam pembentukan dan penyebaran vegetasi diatas permukaan bumi. Kali ini kita akan meneruskan pembahasan tentang Komponen-komponen iklim untuk melengkapi materi yang sudah kita bahas sebelumnya yaitu curah hujan dan suhu udara. Materi yang akan kita bahas kali ini adalah sirkulasi angin.
Hukum-hukum Newton tentang kesetimbangan, percepatan dan reaksi-reaksi menjadi dasar dalam pergerakan partikel. Hal tersebut juga berlaku didalam atmosfer yang mengandung banyak partikel. Partikel tersebut bergerak dengan adanya gabungan gaya-gaya yang sedang berinteraksi. Interaksi gaya tersebut menyebabkan ketidak seimbangan dalam atmosfer, karena itu masa udara akan bergerak agar keseimbangan tetap terjaga.
Pergerakan massa udara itulah yang disebut angin.
Sirkulasi pergerakan massa udara karena adanya perbedaan suhu, pada akhirnya akan menyebabkan perbedaan tekanan. Dengan demikian udara berpindah secara alami dari tempat bertekanan tinggi ketempat bertekanan rendah.
Aliran udara tersebut mungkin dihalangi oleh bentuk permukaan bumi seperti pegunungan, atau dipercepat oleh relief yang lain seperti lembah. Selain itu aliran udara tersebut juga dapat bertumbukan dengan aliran udara yang lain.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa disepanjang garis khatulistiwa terjadi penyinaran matahari yang sangat intensif. Kemiringan poros bumi dan rotasinya menyebabkan permukaan bumi yang terkena sinar matahari langsung berubah sepanjang tahun.
Dengan demikian seolah-olah matahari bergerak dalam lintasannya sampai kegaris balik utara dan selatan. Pemanasan yang tinggi tersebut membentuk kawasan yang disebut sebagai Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ). Wilayah ITCZ dapat bergeser sepanjang tahun.
Massa udara dikawasan ITCZ diangkat dengan bantuan energi dari intensitas matahari yang tinggi. Pengangkatan massa udara itu menyebabkan kekosongan diwilayah ITCZ bagian bawah sehingga tekanan udara menjadi rendah.
Secara alami kekosongan massa udara tersebut digantikan oleh massa udara lain yang berasal dari wilayah dengan tekanan yang lebih tinggi. Peristiwa tersebut menjadi penyebab munculnya angin pasat.
Angin pasat bertiup dengan kecepatan konstan dan mempunyai arah hembusan yang sama. Angin Pasat dari sebelah utara khatulistiwa bertiup dari arah timur laut hingga utara sedangkan dari belahan bumi selatan angin datang dari arah tenggara. Khusus untuk wilayah Indonesia angin pasat utara hingga timur laut membawa massa udara dari samudera Pasifik yang relatif basah, sedangkan dari arah tenggara membawa massa udara dari daratan Australia yang relatif kering.
Kembali kewilayah ITCZ, massa udara yang naik keatas secara vertikal kemudian berpindah secara horizontal dan terbagi kearah lintang utara dan lintang selatan. Jika angin pasat mengalir kearah utara maka angin atas ini menjauhi khatulistiwa. Selain itu terjadi kesinambungan antara aliran udara atas dengan angin pasat. Kesinambungan dan perbedaan hembusan arah ingin inilah yang menyebabkan aliran udara tadi dinamakan Angin Anti Pasat.
Selain angin anti pasat, kawasan tropis juga dipengaruhi oleh angin Monsun. Angin Monsun merupakan perpindahan massa udara yang disebabkan oleh perbedaan suhu antara daratan dan lautan dalam skala yang luas.
Pergantian musim panas dan dingin lebih terasa didaratan dibandingkan dengan lautan yang mempunyai suhu relatif konstan. Dengan demikian terjadi konfeksi didaratan yang menyebabkan wilayah bertekanan rendah dipermukaan daratan, sehingga udara mengalir dari permukaan lautan yang bertekanan lebih tinggi.
Bagi hutan tropis, angin merupakan salah satu komponen lingkungan yang penting. Angin bervariasi menurut jumlahnya merupakan agen yang dapat meningkatkan laju Evapotranspirasi tumbuhan. Percepatan laju transpirasi akan dapat menurunkan kelembaban udara bahkan pada sabuk-sabuk hutan tropis yang terkenal sangat lembab. Secara mekanik angin juga dapat mempengaruhi jalan dan arah suksesi vegetasi didalam hutan.
Comments
Post a Comment